Wednesday 6 May 2015

Metode Penelitian Eksperimen: Pre-Experimental Designs

Ada beragam desain penelitian atau riset eksperimen salah satunya adalah Pre-Experimental Designs. Mengapa dinamakan demikian? Karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan masih adanya variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Tidak adanya variabel kontrol menyebabkan variabel luar berpengaruh. Selain itu, pemilihan sampel pada desain ini dilakukan tidak dipilih secara random.

DOWNLOAD MEDIA PEMBELAJARAN K13

Design Pre-Experimental memiliki beberapa jenis yaitu: One-Shot Case Study, One Group Pretest-Postest, Intact-Group Comparison.

One-Shot Case Study

Peneliti memberikan perlakuan atau treatment pada suatu kelompok, kemudian hasilnya diobservasi oleh peneliti. Perlakukan adalah variabel independen, dan hasilnya adalah variabel dependen. Paradigma dari penelitian ini dapat digambarkan seperti di bawah ini:

X   0

X adalah treatment yang diberikan  atau disebut variabel independen
0  adalah observasi atau variabel dependen

Contohnya adalah penelitian: pengaruh kelas ber-AC terhadap daya tahan belajar meditasi. Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang kelas ber-AC untuk belajar meditasi duduk. Kemudian diukur daya tahan meditasi duduknya. Pengaruh ruang kelas ber-AC diukur dengan membandingkan daya tahan belajar meditasi sebelum menggunakan ruang kelas ber-AC. Misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC, siswa hanya tahan duduk meditasi selama 15 menit, kemudian setelah menggunakan ruang kelas ber-AC siswa dapat duduk selama 45 menit. Jadi pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap daya tahan belajar meditasi adalah 45 - 15 = 30 menit.

One Group Pretest-Posttest

Peneliti sebelumnya memberikan pre-test kepada kelompok yang akan diberikan perlakukan. Kemudian peneliti melakukan perlakuan atau treatment. Setelah selesai perlakuan, peneliti memberikan post-test. Besarnya pengaruh perlakuan dapat diketahui secara lebih akurat dengan cara membandingkan antara hasil pre-test dengan post-test. Untuk memudahkan memahami paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

O1  X  O2

Keterangan:
O1 = nilai pretest (sebelum perlakuan misalnya bimbingan belajar)
O2 = nilai postest (setelah perlakuan misalnya bimbingan belajar)
Pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar diperoleh dengan cara O2 - O1

Intact-Group Comparison

Ada satu kelompok yang diteliti, tetapi kelompok tersebut kemudian dibagi menjadi dua. Setengah kelompok pertama disebut kelas eksperimen karena menerima perlakuan, sedangkan setengah kelompok selanjutnya disebut kelas kontrol karena tidak diberikan perlakuan. Paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

X   O
      O2

Keterangan:
O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang mendapat perlakuan
O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak mendapat perlakuan
Pengaruh perlakuan adalah O1 - O2
Contohnya adalah pengaruh metode demontrasi terhadap kemampuan siswa memimpin puja bhakti dalam pelajaran pendidikan agama Buddha. Ada dua kelas yang mendapat pelajaran pendidikan agama Buddha. Satu kelas diberikan pembelajaran dengan demontrasi, kelas yang lain diberikan pembelajaran dengan ceramah, Setelah tiga bulan kemampuan siswa diukur. Bila kemampuan siswa yang diajar dengan menggunakan metode demonstrasi  lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa yang diajar dengan metode ceramah, maka kesimpulannya adalah metode demonstrasi berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa memimpin puja bhakti.

Sesuai dengan penjelasan di atas, bahwa penelitian dengan desain ini masih memungkinkan adanya pengaruh dari variabel luar dan sulit dikontrol, maka validitas internal penelitian menjadi lemah.


Mau download Media Pembelajaran PAB untuk Kurikulum 2013?
Klik di sini