Friday 26 June 2015

Cara Menganalisis Data Penelitian Kualitatif

Ada banyak hal yang perlu dicari tahu untuk bisa menjadi periset atau peneliti kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya pada tahap analisis data. Berbeda dengan analisis data penelitian kuantitatif yang dilakukan setelah selesai di lapangan, pada penelitian kualitatif analisis data dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.  Niniasution (1988) menyatakan bahwa peneliti kualitatif sudah mulai menganalisis data pada saat merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung hingga sampai tahap penulisan hasil penelitian. Meskipun demikian, analisis data lebih difokuskan pada saat peneliti mengumpulkan data di lapangan.

Analisis sebelum di lapangan

Peneliti kualitatif sebaiknya menganalisis data sebelum memasuki lapangan dengan melihat hasil penelitian pendahuluan, atau data sekunder yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Meskipun fokus penelitian pada penelitian kualitatif sifatnya sementara. yang sifatnya bisa berkembang selama proses pengumpulan data di lapangan. Bila peneliti tidak menemukan fokus penelitian yang diajukan di proposal pada saat di lapangan, maka fokus penelitian dapat dialihkan atau diubah.

Analisis selama di lapangan

Pada pembahasan ini, model analisis selama di lapangan yang disampaikan adalah model Miles dan Huberman. Umumnya penelitian kualitatif menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis. Caranya adalah dengan menganalisis jawaban narasumber. Bila peneliti, merasa jawaban narasumber kurang memuaskan, peneliti dapat menanyakan pertanyaan yang membuat narasumber memberi jawaban lebih lanjut sampai peneliti merasa jawabannya sudah kredibel. Peneliti menganalisis data secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Peneliti melakukan reduksi data, display data, kesimpulan atau verifikasi. Setelah mengumpulkan data, peneliti melakukan antisipasi sebelum melakukan reduksi data.

Tahap Reduksi Data
Data yang terkumpul pada penelitian kualitatif umumnya jumlahnya banyak. Bahkan bila peneliti lama berada di lapangan, data yang terkumpul semakin banyak, kompleks dan dumit. Data tersebut di catat secara teliti dan rinci. Setelah semua data dicatat dengan rapi dan teliti, tahap selanjutnya adalah mereduksi data. Peneliti merangkum, memilih data-data yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting. Cari tema dan polanya. Data yang tidak perlu dibuang atau tidak dilanjutkan analisisnya. Hasil dari reduksi, peneliti menjadi lebih jelas dalam melihat gambaran data yang dibutuhkan. Proses ini secara tidak langsung akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya. Beruntung saat ini sudah ada alat seperti laptop atau notebook yang sangat membantu peneliti mereduksi data, caranya adalah dengan memberi kode-kode pada aspek-aspek tertentu.

Misalnya pada penelitian kualitatif bidang pendidikan. Setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, peneliti dapat mereduksi data dengan memfokuskan pada murid-murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkategorikan pada aspek gaya belajar, perilaku sosial, interkasi siswa dengan kerluarga, atau yang lainnya.

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian adalah panduan dalam mereduksi data, yaitu menemukan. Oleh karena itu, bila peneliti menemukan segala hal yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, hal itulah yang jadikan perhatian bagi peneliti dalam mereduksi data.

Kecerdasan, keluasan, dan kedalaman wawasan peneliti terhadap obyek yang diteliti dibutuhkan pada saat reduksi data. Bila belum yakin dengan kemampuan diri sendiri, peneliti dapat berdiskusi dengan teman atau orang yang ahli.

Data Display
Penyajian data kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Peneliti kualitatif sering menggunakan teks naratif dalam mendisplay data. Data display membantu peneliti memahami apa saja yang sedang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya. Penting untuk melengkapi uraian naratif dengan grafik, matrik, network atau jejaring kerja, dan chart. Selanjutnya peneliti menanyakan pada diri sendiri "apakah anda tahu isi dari data display tersebut?" Meskipun terlihat mudah, proses data display tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi pada bidang pendidikan, fenomena yang sifatnya kompleks, dinamis, yang terus berkembang. Peneliti harus selalu menguji apa yang ditemukan yang sifatnya masih hipotetik itu masih terus berkembang atau tidak. Bila hipotesis yang dirumuskan didukung dengan data yang di lapangan, maka hipotesis itu terbukti dan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus-menerus.

Bila pola-pola yang ditemukan didukung dengan data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang tidak berubah. Pola tersebut kemudian ditampilkan pada laporan akhir penelitian. 

Conclusion Drawing/ Verifikasi
Pada penelitian kualitatif, ada yang menarik khususnya pada tahap verifikasi. Kesimpulan awal masih sifatnya sementara. Bila kesimpulan tidak didukung dengan data-data yang kuat pada tahap pengumpulan data, maka akan berubah. Tetapi bila kesimpulan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan itu kredibel. Tidak semua rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal dapat terjawab dalam penelitian kualitatif, karena masalah dan rumusan masalah pada penelitian kualitatif sifatnya sementara. 

Kesimpulan pada penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya tidak ditemukan atau belum pernah ada. Temuan itu bisa berupa deskripsi yang sebelumnya tidak jelas menjadi jelas, misalnya dalam hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Sumber:
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman: 336 - 345.

Tuesday 23 June 2015

Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif

Pada tulisan sebelumnya telah disampaikan validitas dan reliabilitas pada penelitian kuantitatif. Kali ini yang akan disampaikan adalah validitas dan reliabilitas pada riset atau penelitian kualitatif.

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi di lapangan dengan data yang dilaporkan dalam penelitian. Tidak terdapat perbedaan data lapangan dengan data yang terkumpul. Data dalam perspektif penelitian kualitatif sifatnya adalah tidak bersifat tunggal, tetapi jamak tergantung kemampuan peneliti dalam mengkonstruksi fenomena yang diamati, dan dibentuk dalam diri peneliti sebagai proses mental, sehingga bisa saja terjadi perbedaan antara peneliti satu dengan yang lain dalam mengkonstruksi data tergantung latar belakang peneliti. Oleh karena itu, selama data yang terkumpul sesuai dengan kenyataan, meskipun berbeda-beda antar peneliti, data tersebut menurut perspektif penelitian kualitatif masih bisa dikatakan valid.

Reliabilitas dalam persepktif penelitian kualitatif  sangat berbeda dengan perspektif penelitian kuantitatif. Hal ini disebabkan data dalam perspektif kualitatif tidak ada yang sifatnya tetap/konsisten/ajeg. Data sifatnya dinamis atau selalu berubah. 

Laporan pada penelitian kualitatif sifatnya ideosyneratic dan individualistik. Tiap peneliti memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda dalam melaporkan hasil penelitian. Bahasa dan pola pikir peneliti sangat menentukan laporan penelitian kualitatif. Tekandung unsur individualistik termasuk dalam proses pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara. Pada proses penelitiannya, sifatnya personalistik sehingga tidak akan mungkin bila ada dua peneliti akan menggunakan cara-cara yang sama persis dalam pengumpulan data, pencatatan data, dan analisis data.

Sumber:
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; halaman: 363 - 366