Monday 6 June 2016

Metodologi Penelitian Sastra Menurut Suwardi Endraswara

Penelitian sastra di Indonesia belum sepopuler penelitian di bidang lainnya. Hal ini bisa dimaklumi karena peminat penelitian sastra masih kurang banyak atau orang belum memahami metodologi penelitian sastra. Hal inilah yang membuat penelitian sastra di Indonesia terasa kering. Membosankan dan cenderung hanya dianggap sebagai rutinitas belaka. Bila asumsi ini dipakai oleh sebagian besar masyarakat makan akan timbul anggapan bahwa penelitian sastra hanya akan menghasilkan dupikasi-duplikasi yang tidak kontribusi bagi pembaca atau pun masyarakat pada umumnya. Beruntung saya memiliki buku metodologi penelitian sastra yang dibuat oleh Suwardi Endraswara, sehingga timbul pemahaman tentang hal-hal yang terkait dengan metodologi penelitian sastra.

Buku Metodologi Penelitian Sastra yang disusun oleh Suwardi Endraswara ini, menurut saya sangat bagus terutama buat seperti saya yang sedang belajar riset atau penelitian. Di dalamnya mengupas berbagai hal yang terkait dengan penelitian sastra mulai dari problem penelitian sastra, manajemen penelitian sastra, epistemologi penelitian sastra, aliran penelitian sastra, serta berbagai metode penelitian sastra yang membuat kita tersadar bahwa penelitian sastra tidak sekadar penelitian biasa.

Penelitian sastra terkendala beberapa hal. Penelitian sastra masih timpang, kemiskinan teori dan ilmu sastra, kerancuan instilah penelitian sastra, dan persoalan metode, teknik dan pendekatan ditengarai menjadi faktor yang menghambat penelitian sastra berkembang di Indonesia. Manajemen penelitian sastra berisikan materi tentang peranan penelitian sastra; penelitian sastra yang kreatif; kemitraan penelitian sastra; dan diseminasi penelitian sastra. Pada bagian Epistemologi Penelitian Sastra dibahas tentang seluk beluk epistemologi sastra; Penelitian sastra sebagai ilmu; Antara subjektivitas dan objektivitas; dan Positivisme dan konstruk penelitian sastra.

Terdapat beberapa aliran dalam penelitian sastra. Aliran penelitian klasik sastra menjadi yang pertama sebelum berkembang aliran penelitian sastra lainnya. Sedangkan aliran penelitian sastra yang berkembang kemudian adalah Penelitian beraliran ekspresivisme; Penelitian beraliran romantisme; dan Penelitian beraliran simbolisme dan mistisisme.

Kini telah hadir beberapa model baru penelitian sastra antara lain Grounded research, Kajian fenomenologi sastra, Kajian hermeneutik sastra. Metode penelitian sastra juga berkembang. Penelitian formalisme sastra dalam buku ini dijelaskan Karakteristik formalisme dan Analisis formalis. Untuk memahami model strukturalisme murni, endraswara menjelaskan tentang Prinsip strukturalisme, Kelebihan dan kelemahan strukturalisme, dan Langkah kerjanya. Strukturalisme kemudian berkembang yaitu strukturalisme genetik, dinamik dan semiotik. Oleh karena itu, untuk kepentingan pembaca, pada bagian Strukruralisme genetik menjelaskan tentang Prinsip dasar strukturalisme genetik; Sasaran: memahami pandangan dunia; dan Teknik analisis strukturalisme genetik. Strukuralisme dinamik juga dijelaskan tersendiri. Sedangkan pada bagian Strukturalisme semiotik dibahas Semiologi, Kerangka teori, dan Langkah analisis sastra

Bagi pembaca yang ingin tahu tentang Penelitian estetika sastra. Endraswara menjelaskan Hakikat estetika dan Analisis estetika. Sedangkan pembaca yang ingin belajar Penelitian stilistika sastra, akan dijelaskan Konsep dan asumsi stilistika dan Pokok-pokok analisis stilistika.

Endraswara juga menjelaskan Penelitian sosiologi sastra yang isinya tentang Sosiologi sastra dan Sasaran penelitian sosiologi sastra. Pada bagian Penelitian psikologi sastra, dijelaskan Landasan pijak psikologi sastra; Pendekatan psikologi sastra; Psikoanalisa; dan Landasan dan proses analisis. Kemudian Endraswara menjelaskan Penelitian antropologi sastra yang berisis tentang Ruang lingkup antropologi sastra; Fokus dan prinsip analisis antropologi sastra; Analisis mitos model Levi-Straus.

Bagi pembaca yang ingin tahu Penelitian Pragmatik dan resepsi sastra, Endraswara menjelaskan Dasar penelitian resepsi; Aspek penelitian resepsi sastra; dan Analisis resepsi sastra. Sementara itu pada bagian Penelitian sastra bandingan dijelaskan Konsep sastra bandingan; Intertekstualitas dan sastra bandingan; Sastra bandingan, sastra nasional, sastra dunia; Ruang lingkup sastra bandingan; Konsep pengaruh dalam sastra bandingan; serta Metode sastra bandingan.

Lalu Endraswara juga menjelaskan Penelitian feminisme sastra. Agar pembaca mengerti metode penelitian ini, maka dijelaskan Konstruksi gender dalam sastra; Fokus kajian feminisme; dan Teori analisis feminisme.

Sastra juga ada yang bentuknya lisan. Oleh kareanya Penelitian sastra lisan juga dijelaskan oleh Endraswara. Maka dari itu Bahan kajian sastra lisan dikupas, selanjutnya teknik Pengumpulan data; Teori kajian sastra lisan; dan Penafsiran sastra lisan.

Rasa tidak lengkap jika dalam metodologi penelitian sastra belum mengungkap Penelitian sastra model analisis konten. Oleh karenanya penting untuk disampaikan Alasan analisis konten sastra; Karakteristik analisis konten sastra; Prosedur penelitian; dan Wilayah kajiannya.

Dari sisi perkembangan bangsa Indpnesia pada khususnya, endraswara juga menjelaskan Penelitian sastra model postmodernisime dan poskolonialisme. Untuk menjelaskan dua model tersebut, maka ditampilkan informasi tentang Kajian dekonstruksi dan Poskolonialisme.

Kemajuan teknologi informasi salah satunya ditandai dengan meningkatkanya pemakaian internet. Salah satunya adalah untuk kepentingan sastra. Oleh karenanya, Endraswara mengupas Penelitian cybersastra: sebuah penjelajahan awal yang berisi Seluk beluk cybersastra; dan Aspek-aspek kajian.

Demikian ulasan singkat buku metodologi penelitian sastra karya Suwardi Endraswara. Pada bagian lain dari blog ini akan dijelaskan lebih detail mengenai problem penelitian sastra, manajemen penelitian sastra, epistemologi penelitian sastra, aliran penelitian sastra, serta berbagai metode penelitian sastra.